Orang umur dini atau dalam generasi millenials cenderung hanya berpikir mengenai gaya hidup mereka yang mesti selalu gaul, tangkas, dan bersenang-senang sehingga banyak ongkos yang tidak begitu boleh digunakanBeberapa kaula muda tidak berpikir dalam waktu lama dan hanya berpikir untuk saat ini sehingga mereka terlena life style. Pemasukan yang diperoleh pada umumnya terlena oleh keperluan yang tidak menghasilkan. Upah rendah untuk pekerja di kota besar dapat berbeda-beda awal pada 4 hingga 8 juta rupiah. Dengan pendapatan sebesar itu ditambah pengeluaran yang tidak begitu perlu, begitu susah untuk generasi milineal memiliki rumah sendiri.Semakin tidak terjangkaunya harga rumah di kota-kota besar membuat padat masyarakat yang bekerja kemungkinan mensewa apartemen mereka karena tidak dapat memiliki. Pilihan harga lahan di kota tinggi tentunya didorong oleh kegiatan keuangan yang ada di wilayah tersebut. Dari yang bisa dikalkulasi secara langsung dibutuhkan setidak-tidaknya 500 jt rupiah untuk memiliki apartemen di kota tinggi. Maka begitu susah bagi beberapa pekerja menengah kebawah yang hendak mempunyai apartemen yang biasanya layak dan juga sekitar dengan tempat kerja mereka.
Banyak hal yang bisa dilakukan oleh para kaula milenial untuk mampu membeli properti. Contohnya bisa melakukan aktivitas menabung dengan instrumen investasi antara lain reksa dana dan juga surat pinjaman yang dapat memberikan hasil yang baik. Kesungguhan dan juga ketekunan dalam menabung menentukan untuk seorang yang ingin memiliki properti pribadi.
No comments:
Post a Comment